Pengertian, Sejarah, Peraturan dan Perlengkapan Olahraga Bulu Tangkis/Badminton


         Olahraga bulu tangkis yaitu olahraga yang diaminkan dua orang(pemain tunggal) atau dua pasang(pemain ganda). Yang bertujuan memukul bola permainan ("shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
            Bulu tangkis memang terlihat mudah dilakukan, tetapi olahraga ini butuh latihan dan kerja keras tinggi untuk benar-benar bisa menguasainya. Belum lagi ada sederet peraturan yang harus Anda pahami apabila berniat menekuni olahraga yang satu ini.
Pemain ini biasanya dimainkan oleh:
  1. Seorang pria melawan seorang pria (tunggal pria atau men’s single)
  2. Seorang wanita melawan seorang wanita (tunggal wanita atau women’s single)
  3. Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda wanita atau women’s double)
  4. Sepasang pria/wanita melawan sepasang pria/wanita (ganda campuran atau mixed double)

Sejarah Bulu tangkis/Badminton

            Belum ada yang tau pasti kapan sejarah bulu tangkis dimulai, akan tetapi banyak pendapat yang mengatakan kalau permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir kuno, yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis sebenarnya berasal dari Tiongkok. Zaman dulu orang-orang Tiongkok punya permainan bernama jianzi. Aturan mainnya mirip seperti bulu tangkis, yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah.
Permainan serupa juga sudah berkembang di Inggris dengan nama battledore and shuttlecock. Peraturannya adalah pemain harus menjaga kok agar tidak jatuh dan tetap di udara dengan cara memukulnya selama mungkin.
Bulu tangkis modern konon merupakan hasil improvisasi dari permainan tersebut. Zaman dulu, bangsawan pemilik istana Badminton House mengadakan pertandingan battledore and shuttlecock yang sedikit dimodifikasi, yaitu memakai tali untuk membatasi tengah lapangan.
Permainan ini kemudian berkembang pesat sejak tahun 1850-an dan orang-orang mulai menyebutnya sebagai badminton. Jadi, badminton sendiri sebenarnya merujuk pada nama istana Inggris yang mengadakan pertandingan kala itu.
Badminton mulai masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan sekitar tahun 1930. Akan tetapi, olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947 atau setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu, perkembangan badminton pun cukup pesat dan para atlet mulai bermunculan.
Di tahun 1951, terbentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang menaungi aktivitas badminton di dalam negeri. Sampai sekarang, badminton jadi salah satu olahraga kebanggaan Indonesia karena mampu bersaing dengan atlet-atlet mancanegara.


Peratuan Main bulu Tangkis
Permainan bulu tangkis memiliki sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain. Peraturan tersebut meliputi jumlah pemain, cara memulai pertandingan, hingga sistem penghitungan skor.

1. Perlengkapan Bulu Tangkis
  • Raket raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau area senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.
  • Shuttlecock terbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25–28 mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74 mm.
2. Jumlah Pemain
  • Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
  • Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.
  • Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.
3. Penentuan Awal Permainan
Pertandingan diawali dengan undian, yaitu menggunakan metode lempar koin yang dilakukan oleh wasit. Undian ini untuk menentukan pemain mana yang harus melakukan servis terlebih dahulu.
4. Penghitungan Skor
Penentuan kemenangan di olahraga ini menggunakan sistem best of three (pemenang dua babak). Jadi, permainan bulu tangkis bisa berlangsung sebanyak 2–3 babak. Apabila ada pemain yang memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak perlu dilakukan.
Di tiap setnya, pemenang adalah pemain yang berhasil mengumpulkan poin 21 lebih dulu. Apabila terjadi kedudukan imbang di skor 20-20 (yus), pertandingan akan dilanjutkan sampai salah satu tim unggul dengan selisih dua poin.
5. Pelanggaran
  • Kok menyangkut di net.
  • Raket menyentuh net saat memukul kok.
  • Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.
  • Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).
  • Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.
  • Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.
  • Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.
  • Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
  • Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.
  • Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.

Lapangan Bulutangkis
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian tengah. Pada pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki ukuran standar yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).
Ukuran Lapangan Standar PBSI:
  1. Panjang : 13,40 meter
  2. Lebar : 6,10 meter
  3. Tinggi tiang net : 1,55 meter
  4. Tinggi net : 1,52 meter
  5. Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
  6. Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter
  7. Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)
  8. Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)
Ukuran Lapangan Standar BWF:
  1. Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)
  2. Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)



Previous Post Next Post